|
Drama Penyaliban Yesus Oleh Anak SM-TPI & SEKAMI |
Sekilas Tentang Jemaat GPM TANIMBAR KEI
Jemaat GPM Tanimbar Kei hidup di tengah realitas keanekaragaman agama
dan kepercayaan yang tumbuh di Pulau Tanimbar Kei, sebuah pulau terluar dalam wilayah
Kabupaten Maluku Tenggara, terletak tepat pada gugus selatan kepulauan Kei
Kecil. Lima komunitas agama hidup berdampingan di Woma Vurven Tamo ini yakni Hindu, Budha, Kristen Katolik, Kristen
Protestan, dan Islam
Diakui bahwa dalam perjumpaan umat beragama seringkali terjadi dinamika yang
jika tidak direspon secara bijak, maka sudah tentu akan merusak seluruh tatanan
hidup orang basudara yang telah
terbingkai sejak zaman leluhur. Hal ini masih menjadi pergumulan bersama seluruh
masyarakat termasuk di dalamnya jemaat GPM Tanimbar Kei.
Sebuah
pemandangan lumrah di Tanimbar
Kei pada perayaan hari-hari besar agama
tertentu, tampak komunitas beragama lain turut
melibatkan diri sebagai bentuk topangan
mereka dalam menyukseskan agenda dimaksud. Itulah yang juga terekam dalam
momen perayaan Paskah Kristus Jemaat GPM Tanimbar Kei di tahun 2023.
|
Tarian Kubur Terbuka Oleh Anak SM-TPI |
Serba-serbi Aktivitas Menjelang
Paskah Kristus
Paskah Kristus jemaat GPM Tanimbar Kei diwarnai
sejumlah aktivitas menjelang paskah hingga pada momen Kubur Terbuka yaitu nonton
bareng film kisah Yesus versi anak-anak, malam puji-pujian diselingi sejumlah games seru dan menarik salah satunya mencari telur paskah dan
lain-lain. Seluruh aktivitas ini tidak hanya diikuti oleh
anggota jemaat GPM Tanimbar
Kei, tetapi juga turut melibatkan saudara-saudara beragama
Katolik, Hindu, bahkan beberapa diantaranya muslim. Ada juga
kegiatan lomba tingkat Anak dan Remaja SM-TPI berupa lomba pembuatan video
kreatif dan lomba bertutur Paskah.
|
Suasana Nonton Bareng Film Kisah Yesus Versi Anak-anak |
Menjelang dini hari,
pentasan drama penyaliban Yesus Kristus ditampilkan oleh anak SM-TPI dan SEKAMI
umat Katolik. Dilanjutkan dengan arak-arakan dalam prosesi jalan salib dengan
rute perjalanan dimulai dari lingkungan gedung gereja Imanuel Tanimbar Kei
menuju gereja Katolik dan berakhir di halaman pastori jemaat Tanimbar Kei. Seluruh
agenda ini terbingkai shaydu dalam indahnya toleransi.
|
Games Di Malam Puji-pujian menjelang Paskah Kristus |
Paskah Kristus : Momentum Mempererat Toleransi
Pluralitas agama dan
kepercayaan yang tumbuh di Tanimbar Kei adalah anugerah Tuhan yang mesti tetap
dipelihara. Masyarakat setempat dalam perbedaan agama dan kepercayaannya tidak lantas
memandang situasi ini sebagai tembok pemisah, sebaliknya kepelbagaian menjadi warna-warni
hidup orang basudara yang membuat
hidup semakin bermakna. Kesadaran ini menjadi modal sosial masyarakat setempat untuk menciptakan
hidup yang harmoni. Meminjam istilah “Saudara Hati” yang sering digunakan oleh Ketua
MPH Sinode GPM Pdt E.T.Maspaitela, hal ini menjadi sebuah catatan reflektif bagi
masyarakat Tanimbar Kei bahwa sebagai Saudara Hati sudah menjadi keharusan
untuk saling merangkul, melindungi, menghargai, dan menopang seperti layaknya
hubungan kakak-beradik dalam satu keluarga.
Momen Paskah Kristus yang
berlangsung di jemaat GPM Tanimbar Kei dalam
realitas nya sebagai jemaat yang hidup berdampingan dengan umat beragama lain menjadi
sebuah momentum untuk berefleksi bahwa kebangkitan Kristus sesungguhnya
benar-benar meruntuhkan tembok pemisah di antara manusia. Hubungan baik yang
telah terjalin karena ketiadaan tembok pemisah itu dikelola dengan memperat kembali
ikatan yang sudah ada. Sehingga momentum Paskah Kristus jemaat GPM Tanimbar Kei
sebenarnya bukan hanya momen umat Kristiani di Tanimbar Kei memaknai tentang
Yesus yang bangkit dan menang atas maut supaya manusia selamat, tetapi sekaligus
momen masyarakat setempat mempererat toleransi umat beragama dalam dinamika
sosial yang masih terus digumuli di Ohoi yang saya sebut dengan miniatur
Indonesia ini. Itulah makna Paskah bagi semua ciptaan. Selamat Paskah..!
Admin/Pdt. Natalia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar